Wednesday, 14 March 2007

(021)

Dari laut lepas di sebelah Utara pulau Jawa

Sayup terlihat terminal penumpang nusantara

Tulisan PORT OF TANJUNG PRIOK di Utara teluk Jakarta

Sementara Jakarta makin tersamar oleh kabut jelaga

Jakarta berada di salah satu sisi garis cakrawala

Tatkala hati gamang antara kerinduan dan kemuakan

Wajah ibu dan tai lalat Megawati

Senyum ayah dan kopiah Habibie

Kawan lama dan proses perhitungan suara

Kini, Jakarta terasa makin jumawa

Gedung angkuh menonjok angkasa

Apartemen, mal, plasa, dan jalan tol dalam kota

Menara kaca menyilaukan mata

Asap knalpot dan debu jalan mengedarkan timbal dan influenza

Jakarta berubah sekarang, makin arogan…

Barikade jalan, kawat berduri, tameng PPRM dan PHH

Peluru hampa, peluru karet, peluru tajam, gas airmata

Berserakan di jalan-jalan protokol ibukota

Di mana-mana laras senapan dan panser lapis baja

Mengarah dengan galak ke wajah rakyat dan mahasiswa

Jakarta makin sengak

Lagaknya seperti orang kaya yang tak kehabisan gaya

Banyak tingkah di depan kaum papa

Seolah mengejek, menertawakan kemelaratan

Jakarta sudah lupa

Jauh sebelum Pangeran Jayakarta merebut Sunda Kelapa

Sebelum berganti nama dari Batavia

Tak ada yang pernah mendengar satu kota bernama Jakarta.

Agustus 1999

No comments: