Wednesday, 14 March 2007

Pagi yang Menakjubkan di Serpihan Ibukota

Jam lima pagi,

Jalan mulai dipenuhi sepeda yang berlari

Tukang sayur, tukang tahu, dan tukang roti

Melaju, menyerbu, mengawali hari

Jam enam pagi,

Tukang singkong goreng menyiapkan dagangannya

Tukang warteg bersiap membuka warungnya

Pedagang di pasar menunggu penglarisnya

Tepat sebelum matahari beranjak dari peraduannya

Jam tujuh pagi,

Sinar sang surya menerobos gedung-gedung tinggi

Menembus kabut tipis kecokelatan, warna polusi

Knalpot kendaraan, jeritan klakson, lengkingan peluit Pak polisi

Jam delapan pagi,

Ibu-ibu keluar rumah membawa uang belanja

Yang kerja lekas bergegas meninggalkan sisa sarapannya

Para pembantu mencuci pakaian majikannya

Jam sembilan pagi,

Suara penyiar RRI terdengar nyaring di radio tetangga

"Varia nusantara!" diiringi musik mars membahana....

Membangunkan si malas yang masih pulas dengan mimpinya

Mimpi tentang enaknya jadi orang kaya

Sungguh, pagi yang menakjubkan di serpihan ibukota!

Juli 1997

No comments: